Search

JK: Bunuh Aparat Bukan Beramal, Tapi Balasannya Neraka!

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan teror bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, menjadi peringatan agar semua pihak tetap waspada.

"Ini tentu memperingatkan kita bahwa potensi teroris di Indonesia masih ada, kita harus selalu berhati-hati, tetap waspada," kata Jusuf Kalla di Makassar, Sulawesi Selatan, dikutip dari Antara, Kamis (25/5/2017).

Masyarakat, kata dia, juga harus bekerjasama apabila melihat ada kelainan-kelainan di lingkungan sekitar, agar melaporkan kepada aparat keamanan.

"Teror sudah sangat mendunia, kemarin kita baru saja mendengar terjadi di Inggris, sekarang terjadi di Indonesia," katanya.

Untuk memulihkan rasa aman masyarakat, menurut Jusuf Kalla, kepolisian dan tentara harus lebih aktif lagi. Namun semua ini, lanjutnya, tetap tidak mungkin efektif, tanpa partisipasi masyarakat.

"Jika melihat ada orang baru, sosok mencurigakan, atau kelainan di tetangganya misalnya, segera laporkan," kata dia.

Jusuf Kalla juga meminta masjid-masjid dalam memasuki bulan Ramadan untuk memberikan ceramah-ceramah yang menekankan arti kedamaian, kebersamaan, dan meningkatkan kewaspadaan.

"Ini adalah dampak dari ajaran sesat yang beranggapan membunuh aparat negara berarti beramal, padahal balasannya adalah neraka," kata dia.

Dua ledakan terjadi di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) sekitar pukul 21.00 WIB. Akibat ledakan itu, tercatat lima orang tewas (dua terduga pelaku) dan 11 orang lain terluka.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "JK: Bunuh Aparat Bukan Beramal, Tapi Balasannya Neraka!"

Post a Comment

Powered by Blogger.