Saat ini, dia dirawat di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Ketika ditemui, dia masih mengenakan pakaian pasien. Dia berbaring di ranjang ketika menceritakan pengalaman pada malam itu.
Ketika itu, dia baru dari kampung. Dia mau pulang ke rumah dengan menumpang angkutan umum. Dia bersama Susi, teman kuliah.
"Saya kena di dekat toilet Terminal Kampung Melayu pas mau ke angkot 18 jurusan Melayu-Pondok Gede, pas mau Jalan ke arah angkot, banyak polisi duduk, saya lewat situ nggak lama ledakan pertama terjadi," kata Jihan.
Jihan pun ambruk. Dia masih sadar dan kemudian panik bukan main.
"Sehabis itu jatuh, pas ledakan kerudungan ilang, saya lari dan ada orang yang nyuruh saya lari," kata Jihan.
Jihan masih ingat ketika itu pandangannya sempat gelap dan telinga sakit.
"Kaget, posisi mata gelap. Telinga pengang. Saya jatuh disuruh lari. Lemes nggak ngira, badan ngerasa panas karena ada yang nancap sesuatu," kata dia.
Situasi ketika itu benar-benar menegangkan.
Jihan mengaku tidak trauma setelah pengalaman mengerikan malam itu.
Jihan kemudian mengatakan pemerintah memiliki perhatian pada kasus ini. Semua biaya perawatan, kata dia, ditanggung pemerintah.
Di RS Polri Kramatjati, sekarang merawat tujuh pasien.
Dua jenazah terduga pelaku, saat ini juga masih di sana.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kesaksian Ngeri Mahasiswi Cantik Jihan di Tengah Bom Bunuh Diri"
Post a Comment