Search

Komnas HAM Nilai Pengungkapan Kasus Novel Baswedan Lambat

Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengatakan, bakal memantau penyelidikan kasus teror penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Anggota Komnas HAM Hafid Abbas mengungkapkan, pemantauan itu didasari atas penerimaan banyak keluhan masyarakat mengenai penanganan kasus itu yang dianggap berlarut-larut dan tak juga menemukan titik terang penyibakannya.

"Nah, masyarakatjuga bertanya-tanya kenapa penanganan kasus Novel ini tertunda-tunda. Mereka merisaukan kasus ini berlarut-larut tanpa kejelasan. Ini seakan negara lumpuh di hadapan preman-preman politik, penjahat-penjahat demokrasi yang disebut Presiden anti NKRI harus digebuk," kata Hafid di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Agar bisa mengetahui duduk perkara, Hafid menuturkan bakal menemui Novel Baswedan untuk meminta keterangan.

Setelahnya, sambung Hafid, Komnas HAM akan mengelaborasi keterangan Novel dengan pihak-pihak terkait, seperti polisi, keluarga, dan sahabat penyidik senior tersebut.

Selain itu, terusnya, Komnas HAM juga ingin mendapatkan masukan dari simpul masyarakat pegiat antikorupsi. Sebab, penyingkapan kasus ini harus mendapat dukungan dan dikerjakan bersama publik.

“Kami juga ingin mengajak banyak pihak berdialog, sebab kasus teror terhadap Novel tak berdiri sendiri. Banyak keterkaitan dengan yang lain. Misalnya Novel sebagai penyidik KPK tengah mengungkap berbagai kasus korupsi, di antaranyakasus korupsi e-KTP, Wisma Atlet, BLBI, kasus dugaan korupsi MK, Korlantas Polri dan lainnya,” terang Hafid.

Setelah semuanya lengkap, Hafid berjanji bakal memublikasikan hasil kerja pemantauan Komnas HAM kepada aparat kepolisian.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Komnas HAM Nilai Pengungkapan Kasus Novel Baswedan Lambat"

Post a Comment

Powered by Blogger.