Search

Empat Orang Kaya Kekayaannya Sama dengan 100 Juta Warga Miskin

Suara.com - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Chusnul Mar'iyah pertanyakan dimana posisi Indonesia di tengah kecamuk politik internasional dan tantangan globalisasi saat ini. Negara Indonesia yang dikenal kaya akan sumber daya alam tak henti-hentinya mengimpor kebutuhan pokok.

"80 persen kebutuhan garam industri Indonesia, itu impor dari Australia. Negara mana yang dikasih barokah oleh Tuhan isinya garam, kenapa tidak bersyukur," kata Chusnul dalam seminar bertajuk Memotret Nasionalisme Baru Indonesia di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/6/2017).

Mestinya, kata dia, negara hadir untuk menjaga para petani garam agar bisa memproduksi, dan menjaga kedaulatan dan ketahanan pangan. Jadi tidak hanya bicara soal ketahanan melulu.

Mantan anggota KPU mengatakan hal yang dibutuhkan untuk menambah kedaulatan nasionalisme Indonesia saat ini, adalah kadaulatan martabat bangsa. Dalam konteks ini, harus diperjelas, dimana posisi kedaulatan identitas bangsa di mata bangsa asing.

"Kalau kita bicara sumber daya alam, siapa yang mengeksploitasi? Negara Indonesia sangat kaya raya dengan sumber daya alam, tetapi rakyatnya miskin," tutur Chusnul.

Ia menyebutkan empat orang terkaya di Indonesia sama kekayaannya dengan 100 juta rakyat miskin di Indonesia, bagaimana mau bicara disparitas?  

Sebanyak 74 persen tanah dikuasai oleh satu persen orang kaya Indonesia, 49 persen kekayaan dikuasai oleh satu persen orang kaya, katanya.

"Kalau bertanya kebenarannya, itu saya kutip dari buku Paradoks Indonesia," kata Chusnul.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Empat Orang Kaya Kekayaannya Sama dengan 100 Juta Warga Miskin"

Post a Comment

Powered by Blogger.