Search

10 Kasus Candaan Bom di Pesawat yang Terjadi Sepanjang Mei 2018

Penerbangan Lion Air JT 261 rute Bandar Udara Internasional Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara (TRK) ke Bandar Udara Internasional SAMS Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur (BPN) sempat dihebohkan karena ada gurauan bom dari seorang penumpang laki-laki berinisial EF (28).

EF mengaku membawa bom di dalam tas (barang bawaan) ketika dalam proses di jalur pemeriksaan (security check point/ SCP) untuk masuk ke ruang tunggu keberangkatan (boarding gate). Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain yang mencurigakan, yang dapat berpotensi mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan.

Untuk menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan serta prosedur penanganan penumpang, Lion Air menurunkan/ tidak menerbangkan (offload) EF berikut barang bawaannya.

23 Mei 2018

Dua anggota DPRD Banyuwangi, Basuki Rahmad dan Nauval Badri diamankan petugas Bandara Banyuwangi karena bercanda mengenai bom saat hendak naik pesawat Garuda rute Banyuwangi- Jakarta di Bandara Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (23/5). Petugas keamanan Bandara Banyuwangi mengamankan dua penumpang yang mengaku membawa bahan peledak berupa bom, saat dilakukan pemeriksaan di check point 2 Bandara Banyuwangi.

Kapolsek Rogojampi Kompol Suhariono menuturkan, kedua politikus dari Partai Gerindra dan Partai Hanura itu hendak terbang ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda GA 265 yang berangkat pada Rabu sore di Bandara Banyuwangi, namun saat memasuki pemeriksaan oleh petugas Avsec menyampaikan bahwa tas rekannya berisi bahan peledak atau bom.Bahkan saat ditanya petugas hingga tiga kali, penumpang Rahmat tersebut tetap menyampaikan bahwa yang dibawa adalah bom dan penumpang atas Novel menuju ke dalam pesawat yang juga berbicara bahwa barang di tas tersebut berisi bom, sehingga pramugari melaporkan ke pilot pesawat dan pilot tidak berani terbang kalau penumpang tersebut tidak turun.

"Kedua anggota DPRD Banyuwangi itu diturunkan ke Kantor Angkasa Pura di Bandara Banyuwangi, sedangkan untuk barang bawaan kedua penumpang dilakukan pemeriksaan dan tidak ditemukan barang yang mencurigakan," tuturnya.

Saat petugas memberitahukan bahwa bercanda mengenai bom adalah dilarang, lanjut dia, namun penumpang tersebut marah dan mengancam petugas, sehingga kedua penumpang tersebut diserahkan kepada aparat kepolisian.

27 Mei 2018

Penumpang Lion Air JT280 rute Cengkareng-Kuala Lumpur mengalami keterlambatan penerbangan atau delayed. Sebab, salah satu penumpangnya, YS (25) mengaku membawa bom ke dalam pesawat. Seharusnya pesawat lepas landas sekira pukul 11.40 Wib dan mendarat di Kuala Lumpur pukul 17.01 MYT. Pesawat yang mengangkut 127 penumpang dewasa dan enam anak-anak itu baru terbang sekira pukul 14.15 Wib.

Keterlambatan terbang (delayed) dikarenakan ada gurauan bom (bomb joke) dari seorang penumpang laki-laki berinisial YS (25). YS mengatakan kepada penumpang lainnya bahwa ada bom di pesawat ketika dalam proses masuk ke pesawat (boarding). Awak kabin dan beberapa penumpang lainnya mendengar ungkapan YS.

Guna memastikan hal tersebut, pilot beserta seluruh kru berkoordinasi dengan menjalankan prosedur tindakan berdasarkan standar penanganan ancaman bom (standard security bomb threat procedures). Seluruh penumpang, barang bawaan dan kargo, dikembalikan ke terminal keberangkatan untuk dilakukan tahapan pengecekan ulang kembali (screening).

Hasil pemeriksaan adalah tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain mencurigakan di pesawat, yang dapat berpotensi membahayakan penerbangan. Untuk lebih menjamin keselamatan, Lion Air mengganti pesawat pada penerbangan JT280 dari Boeing 737-800NG (B378) registrasi PK-LJV ke Boeing 737-800NG registrasi PK-LOP. Lion Air menegaskan, bahwa kedua pesawat tersebut dinyatakan laik terbang dan aman (safety). Sementara YS diturunkan dan diserahkan kepada petugasdan diserahkan ke polisi.

28 Mei 2018

Frantinus Sigiri, penumpang Lion Air rute Pontianak-Jakarta diamankan petugas Avsec Bandara Supadio Pontianak gara-gara bercanda membawa bom. Akibat ulahnya, penumpang berhamburan keluar melalui pintu darurat pesawat. Tidak kurang delapan penumpang terluka setelah nekat melompat dari sayap pesawat.

Peristiwa itu terjadi Senin (28/5) sekitar pukul 18.30 WIB. Kabar adanya bom diutarakan Frantinus, saat berada di pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT687 rute Pontianak-Jakarta. Pernyataan dugaan adanya bom itu disampaikan Frantinus kepada pramugari Lion Air, saat Frantinus meletakkan barang di kabin pesawat. Seketika itu, penumpang pesawat dilanda kepanikan.

Reporter: Wisnoe Moerti

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kepanikan terjadi di pesawat Lion Air JT 687 di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Senin (28/5/2018), karena ada penumpang berteriak ada bom

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/news/read/3542654/10-kasus-candaan-bom-di-pesawat-yang-terjadi-sepanjang-mei-2018

Bagikan Berita Ini

0 Response to "10 Kasus Candaan Bom di Pesawat yang Terjadi Sepanjang Mei 2018"

Post a Comment

Powered by Blogger.