Search

HEADLINE: Heboh Limbah Tinja di DKI Bakal Diolah Jadi Air Minum, Benarkah?

Rabu pekan lalu, 23 Mei 2018, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno tampak semringah. Meski sedang berada di lokasi yang jauh dari kenyamanan, yaitu di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Sandiaga terus menebar senyum.

Senyum Sandiaga semakin lebar saat meresmikan mesin Industri Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang diberi nama PAL-Adrich Tech System. Mesin ini merupakan alat yang mengolah air limbah tinja menjadi air bersih yang diciptakan Andrian dan Chairunnas (Andrich).

"Hari ini saya terharu. Kalau kita dengar Adrich. Wah Adrich ini kayaknya (nama) Jerman atau Austria gitu ya. Tahu-tahunya Andri dan Chairunnas, dua putra dari Sumatera Barat kebanggaan kita semua, ternyata bisa menciptakan suatu teknologi yang sangat inovatif dan tepat guna," kata Sandiaga dalam sambutannya.

Politikus Partai Gerindra ini wajar merasa bangga, karena dengan mesin yang dibawah naungan PD PAL Jaya ini air limbah tinja hanya perlu diproses 30 menit dan siap untuk dikonsumsi. Sandi mengklaim temuan ini belum pernah ada dan ini merupakan yang pertama.

"Biasanya memakan waktu 7 hari dan menjadi air buangan, (sekarang) dalam waktu setengah jam bisa menjadi air yang bisa diutilitas," kata Sandiaga.

"Ini pertama kali, dan air tinja yang diolah oleh PD PAL Jaya biasanya dilakukan suatu proses dan butuh waktu 7 hari untuk menjadi air buangan. Ini hanya setengah jam sudah bisa diutilitas, buat menyiram bunga dan toilet," kata Sandiaga.

Dia mengatakan, keunggulan alat itu yakni dalam waktu 30 menit bisa mengolah 80 m3 limbah tinja menjadi 60 m3 air bersih. "Alat ini tiap hari mengolah 80 m3, kemudian menjadi air yang siap digunakan untuk utilitas 60 m3," ujar Sandiaga.

Kelebihan lainnya yakni tidak diperlukan lokasi yang luas untuk menempatkan mesin PAL-Adrich Tech System ini.

"Simpel, mudah dioperasikan. Energinya (yang dihabiskan) tidak banyak. Pakai gelombang fisika. Investasinya juga tidak banyak. Dan operasionalnya sistemnya sangat simpel dan efisien," beber Sandiaga.

Sempat ingin mencoba meminum air olahan alat tersebut, namun dia menyebut air tersebut lebih disarankan untuk dipakai menyiram tanaman, MCK, atau pengisian kebutuhan air di gedung seperti AC yang jumlahnya sangat besar.

Sandiaga boleh berharap, namun sejatinya alat ini masih dalam tahap pengujian. Alat pengolah limbah yang biasa digunakan untuk industri tersebut saat ini sedang diuji coba untuk dikembangkan menjadi alat pengolah limbah domestik.

PD PAL Jaya menguji coba dengan menaruh alat tersebut di pusat instalasi pengolahan limbah tinja. Alasannya, alat tersebut perlu dites dengan limbah yang ekstrem sebelum digunakan pada limbah kimia.

"Kebetulan alat ini digunakan sebagai industri dan beberapa presentasi ke lokasi sana akhirnya diusulkan buat pengolahan di domestik. Yang biasa di industri dicoba di domestik. Kenapa kita langsung ke lumpur tinja? Karena memang dari ekstrem dulu," kata Dirut PD PAL Jaya Subekti di kantornya, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Senin (28/5/2018).

Dia kemudian menjelaskan cara kerja alat tersebut. Ia mencontohkan pengambilan limbah tinja dari Sungai Sentiong, Jakarta Pusat, yang diambil sebanyak dua tanki lumpur tinja, kemudian diolah dengan alat tersebut.

"Terus terang ini masih perlu percobaan beberapa kali. Kemarin kita letakkan di sana itu karena ekstrem. Sungai Sentiong gitu-gitu (dan lain-lain), kita ambil dua tanki lalu kita olah dengan alat ini," terangnya.

"Di Jakarta, ada dua pengolahan, di Duri Kosambi dan Bantar Gebang. Itu lumpur tinja yang kita olah, bukan pengolahan air limbah, tapi lumpur tinja," sambung dia.

Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa padatan dari hasil pengolahan limbah tinja pun dapat dimanfaatkan. PD Pal Jaya bersama STT PLN juga mengolah padatan dari limbah tinja sebagai briket.

"Lumpur tinja itu ada padatan dan cairan. Cairan sesuai baku mutu, padatan itu 8.000 ton meter kubik per tahun kita jadikan briket dan cukup prospektif. Satu kilo itu bisa nyala sampai dua jam. Abunya kalau dicampur semen itu kokoh untuk batu bata," ujar Subekti.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/news/read/3541962/headline-heboh-limbah-tinja-di-dki-bakal-diolah-jadi-air-minum-benarkah

Bagikan Berita Ini

0 Response to "HEADLINE: Heboh Limbah Tinja di DKI Bakal Diolah Jadi Air Minum, Benarkah?"

Post a Comment

Powered by Blogger.