Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kesal ketika ditemui warga bernama Franky (45), di Balai Kota DKI, Jumat (5/5/2017).
Franky datang ke Balai Kota untuk meminta dimudahkan mengurus penggantian nama identitas penghuni satu unit Rumah Susun (Rusun) Tipar, Jakarta Timur.
Ia mengatakan kepada Ahok, penghuni unit nomor 212 Blok Mahoni di Rusun Tipar kekinian masih atas nama saudaranya.
Sementara saudaranya itu sudah tak lagi menempati unit tersebut. Sudah sejak Maret 2017, justru dia beserta istrinya yang menempati unit tersebut.
Mendengar pernyataan Franky, Ahok marah karena prosedur pengalihan rusun tersebut ilegal.
"Saya mau tanya, unit nomor 212 Blok Mahoni ini perjanjian tinggal atas nama siapa? " tanya Ahok.
"Saudara saya pak," jawab Franky.
"Nah kan, itu yang saya minta jujur. Jadi, kalau saudara kamu tinggal di rusun lantas pergi, dia otomatis kehilangan hak tinggal," tegas Ahok.
Ahok kembali geram, setelah Franky mengakui masih tercatat sebagai warga Kota Bekasi menurut Kartu Tanda Penduduk (KTP). ”Tapi, KTP istri saya DKI Jakarta,” tukasnya.
"Saudara bisa dicoret. Kalau kamu sudah punya KTP beralamat di unit ini, tak lagi bisa minta tambahan unit. Kamu tahu tidak, kenapa saya ciptakan aturan pindah rusun harus ganti KTP rusun? Supaya kamu tidak gampang menipu saya, pakai bank juga,” cecar Ahok.
Ahok mengatakan, pemindahtanganan unit rusun seperti kasus Franky dan saudaranya itu merupakan modus baru.
Karenanya, Ahok memastikan orang yang ingin keluar dari rusun, terlebih dulu harus menyerahkan unit huniannya kepada pemprov.
“Tidak bisa begitu saja diberikan kepada orang lain, meski saudaranya sendiri. Itu artinya, kamu menempati rusun tanpa izin,” kata Ahok.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ahok Murka Setelah Dengar Permintaan Lelaki Ini"
Post a Comment