Search

Di Balik Fenomena Kirim Bunga Secara Massal

Suara.com - Direktur lembaga riset Populi Center Usep S. Ahyar menilai fenomena pengiriman bunga secara massal ke lembaga-lembaga negara berawal dari adanya konflik laten di tengah masyarakat. Konflik tersembunyi ini jika terus dibiarkan bisa meledak dan hal itulah yang membuat masyarakat sangat khawatir.

"Kan, bibit-bibit pertentangan ideologi kan kelihatan. Sekarang misalnya, orang takut-takut mengeluarkan pendapat," kata Usep kepada Suara.com, Jumat (5/5/2017).

Pengiriman bunga ke Balai Kota Jakarta, Polda Metro Jaya, Mabes Polri, KPK, dan Istana, menurut Usep, merupakan perlawanan simbolik terhadap ideologi yang dominan.

"Ini kan simbol dukungan, misalnya ke kapolri untuk terus menerus mempertahankan NKRI dan sebagainya. Orang yang mengirim bunga mengira ada gerakan yang sedang merongrong NKRI. Jadi ini , pengiriman bunga ini bentuk perlawanan simbolik," katanya.

Fenomena tersebut, kata Usep, semakin menunjukkan bahwasannya di tengah masyarakat sedang terjadi pertentangan.

"Ada pertentangan antara satu kelompok yang disinyalir, misalnya, menginginkan ideologi tertentu mengganti ideologi negara. Atau mungkin lebih jauh lagi ada yang mengganggu keutuhan bangsa," kata dia.

Usep mengatakan tren pengiriman bunga merupakan perlawanan secara terselubung atas persoalan tersebut.

Usep menyontohkan lagi peristiwa di Ibu Kota Jakarta akhir-akhir ini. Ada pertentangan terhadap kelompok yang secara ekspansif mengemukakan ideologinya. Disisi lain ada kelompok yang merasa terserang, kemudian merasa ketakutan untuk mengemukakan pendapat.

Usep mengatakan pemerintah seharusnya turun tangan untuk meresponnya.

"Bagaimana melakukan rekonsiliasi terhadap kelompok-kelompok. Jangan sampai ada masyarakat yang tertekan kebebasannya, jangan sampai ada yang terintimidasi oleh kelompok lain," kata dia.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Di Balik Fenomena Kirim Bunga Secara Massal"

Post a Comment

Powered by Blogger.