Search

Penampilan Sangar dan Penuh Tato, Ahoa Nangis Ahok Divonis

Suara.com - Penampilan boleh sangar. Tato boleh besar dan banyak. Tapi hatinya lembut. Itulah Ahoa.

Lelaki berusia 64 tahun itu mengaku menangis ketika tahu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinyatakan bersalam dalam kasus penistaan agama dan divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

"Banyak yang sedih dan menangis, bukan saya saja orang Tionghoa yang sedih. Orang muslim juga sedih, bahkan orang Arab juga ada yang ketemu saya sampai sakit masuk rumah sakit tahu Ahok (dipenjara)," ujar Ahoa di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2017).

Dia ikut aksi solidaritas bersama para pendukung Ahok yang aksi damai di depan Balai Kota.

Menurutnya Ahok merupakan korban ketidakadilan hukum.

Ahoa berharap Ahok segera bebas. Menurut Ahoa masyarakat Indonesia merindukan pemimpin tegas dan transparan seperti Ahok.

"Kenapa dunia ini bisa kejam gitu (Ahok ditahan). Dari pemerintah tolonglah Ahok dibebaskan. Kita ini masih butuh Ahok. Hidup Ahok, Ahok pahlawan, Ahok ini benar-benar berani mati untuk kebaikan. Bebaskan Ahok," katanya.

Ahoa mengaku selalu ikut aksi damai pendukung Ahok untuk menyarankan rasa keadilan.

"Hampir setiap hari (setelah pilkada) saya ke sini (balai kota). Ahok pernah bilang 'jangan kamu banyak komen. Kamu boleh mendukung'," katanya.

Saat ini, Ahok ditahan di Markas Korps Brimob Polri, Depok, Jawa Barat. Ahok dan tim pengacara sekarang sedang mengajukan permohonan penangguhan penahanan. Pelaksana tugas gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan sejumlah tokoh mengajukan diri ke pengadilan untuk menjadi penjamin.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Penampilan Sangar dan Penuh Tato, Ahoa Nangis Ahok Divonis"

Post a Comment

Powered by Blogger.