Search

Awas Modus Penipuan Ini saat Belanja di Toko Online

Suara.com - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah, masyarakat yang ingin melakukan penjualan atau​ pembelian barang di internet diharapkan lebih waspada agar tidak kena tipu.

Salah satu situs jual beli online, olx.co.id kerap dijadikan tempat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksinya, alias menipu orang.

Minggu (11/6/2017), Bowo, warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan, nyaris kena tipu. Awalnya dia ingin menjual telepon genggamnya senilai Rp4,1 juta di OLX. Sekitar satu jam iklan di publikasikan, ada pesan WhatsApp masuk dari nomor 085839789759.

"Gan saya minat barangnya," kata calon pembeli mengawali percakapan di WA.

Kemudian, penjual pun dengan ramah menawarkan, mengatur waktu kapan bisa bertemu untuk melihat kondisi HP yang dijual. Hal ini bertujuan agar pembeli dan penjual sama-sama diuntungkan.

Selanjutnya, calon pembeli menanyakan lokasi penjual. Karena beda wilayah, penjual di Jakarta dan calon pembeli di Mojokerto, Jawa Tengah, dia meminta barang dikirm saja melaui jasa pengiriman JNE.

"Gini gan, saya nggak nawar lagi harganya, tetapi ongkir (ongkos kirim)-nya agan yang tanggung gan gimana?" tanya calon pembeli.

"Boleh gan nanti saya asuransikan juga," jawab penjual.

Selanjutnya, oknum tersebut menayakan jenis kartu ATM di bank yang dimiliki penjual. Karena hanya memiliki kartu ATM dari bank BCA, penjual mendapat pertanyaan apakah memiliki nomor rekening lain selain BCA.

"Agan selain BCA ada nomor rekening ATM lain gan?" ucap calon pembeli melalui pesan suara yang dikirm ke WA.

Penjual menjelaskan tidak ada nomor rekening di luar BCA. Ada rekening Mandiri tapi milik kakak. Oknum tersebut selanjutnya menawarkan agar transaksinya bisa melaui rekening bank Mandiri.

"Ok sebentar ya gan. Saya minta no rek kaka dulu," kata penjual.

Tak lama setelah itu, oknum tersebut langsung mengirimkan identitas Kartu Tanda Penduduk, sebagai bentuk upaya agar penjual percaya. Di KTP tersebut tertera nama Rudianto, lahir di Sragen 27 Agustus 1984, laki-laki. Alamat di KTP tertulis Babadan RT 001/001, Mojokerto, Kedawung.

"Ini KTP saya gan, kalau agan nggak percaya sama saya," kata dia mencoba meyakinkan.

Setelah oknum mengirimkan identitas KTP, rasa curiga penjual muncul dan akhirnya tidak memberikan nomor rekening bank Mandiri, melainkan rekening bank BCA. Oknum kemudian menyetujui melalui bank BCA.

Setelah memberikan nomor rekening, 15 menit kemudian oknum tersebut mengirim gambar yang isinya informasi sudah melakukan transfer uang. Namun, distruk tertulis Mandiri e-cash.

Oknum tersebut selanjutnya mengirim gambar meminta barang dikirimkan ke Rudianto, dengan alamat Babadan, RT 011/001, Mojokerto, Kedawung, 57292, Jawa Tengah, nomor telepon: 082175861071/085789781002.

Sebelum mengirim barang, penjual lebih dahulu melakukan pengecekan uang yang katanya sudah ditransfer ke rekening. Setelah di cek, ternyata tidak ada uang yang masuk. Pelaku pun meminta bukti uang belum masuk.

"Boleh bisa minta bukti (uang belum masuk)?" kata oknum tersebut.

Penjual kemudian mengirimkan screenshoot bukti terakhir uang yang ada di ATM.

Lagi-lagi oknum itu mencoba meyakini penjual dan mengirimkan bukti transfer yang isinya, "keterangan pemberitahuan kepada penerima untuk pengambilan dana di mesin ATM mandiri dengan mengaktifkan no e-cash dana dan otp Rp dana secara langsung dikarenakan uang yang ditransfer uang elektronik. Call mandiri 14000".

"Mohon maaf gan sebelumnya udah agan aktifin belum kode rp dananya. Nggak mungkin kode rp dananya nggak berlaku lagi. Nggak mungkin juga kalau udah di aktifin uangnya nggak masuk," kata oknum itu.

Selang beberapa menit, oknum tersebut telepon, dan inti percakapannya meminta uang yang katanya sudah ditransfer itu untuk dikembalikan dengan cara mengaktifkan kode rp yang dimaksud tadi. Padahal, tidak ada uang yang masuk.

Kecurigaan itu membuat penjual geram. Dan mengharapkan pelaku bertaubat menipu orang, apalagi di saat bulan Ramadan. Tapi, oknum tersebut marah dan sempat mengatakan penjual bohong dan mengancam akan melaporkan ke kepolisan.

"Bulan puasa kok bohong. Kalau abang mau laporin, (saya) laporin balik. Bukti saya lengkap," kata penjual.

Dalam perbincangan oknum juga sempat mengancam agar penjual menuruti keinginannya. Adapun alasan oknum tersebut adalah takut antara rekeningnya dan penerima akan diblokir pihak bank apabila tidak segera mengaktifkan rp dana dalam kurun waktu 24 jam. Dia juga mengirimkan sebuah informasi yang isinya cara-cara mengaktifkan kode e-cash dana dan kode rp dana.

5Tak sampai di situ, oknum masih mencari cara agar penjual percaya. Tapi, penjual lebih memilih untuk datang ke esokan harinya ke bank yang bersangkutan melakukan print transaksi. Hal ini untuk memastikan apakah benar ada uang masuk sekitar Rp4,1 juta.

"Kalau abang nggak percaya saya besok print buku (tabungan) saya. Jangan main-main ya," kata penjual.

"Silakan saya nggak takut. Tolong kembalikan uang saya," jawab oknum itu.

Tidak ada uang yang masuk membuat penjual bingung. Di sisi lain, oknum tersebut masih meyakinkan uangnya sudah di teransfer dan meminta penjual untuk segera mengaktifkan rp dana.

"Besok lu cetak (buku transaksi) ke bank, oke bro. Gue juga ke bank biar enak. Kalau memang masuk saya kirim barang (HP-nya). Ngapain saya bohong," kata penjual.

Penjual akhirnya melakukan browsing di internet, dan menemukan tulisan yang isinya meminta masyarakat untuk waspada penipuan dengan modus e-cash di OLX. Link tersebut kemudian penjual kirim ke oknum untuk segera dibaca.

Setelah penjual mengirim link tersebut, oknum itu melalui pesan suara mengatakan "itu kan mandiri t-cash, saya ini mandiri uang elektronik, beda goblo*".

Mengetahui hal itu, penjual pun akhirnya tertawa. Apalagi setelah mendapat masukan dari salah seorang teman yang bekerja di bank mengatakan hal tersebut merupakan salah satu modus penipuan baru.

"Haha. Kasihan ya nggak bisa nipu," kata penjual.

"Maksud agan apa itu gan, massa Allah itu kan karena agan belum melakukan pengaktifan. Kalau sudah di aktifin uang saya langsung masuk ke rekening agan," ucap oknum pakai pesan suara di WA.

Penjual lagi-lagi menawarkan ke oknum tersebut untuk melakukan print buku transaksi ke bank. Oknum yang tengah mencoba melakukan penipuan ini tidak menjawab, hingga akhirnya penjual pun iseng bertanya.

"Bro bales dong, enak nih debatnya," kata penjual seraya.

Pesan itu tidak di respon, malam harinya penjual iseng menayakan apakah jadi membeli HP. Tapi, dia malah memaki penjual.

"Eh binatang kuda, anji* kamu ya, makan saja uang saya itu gan," ucap oknum mengirimkan pesan suara di WA.

"Bro, nggak punya duit jangan beli HP ya. Haha. Tobat bro, rezeki nggak ke mana," kata penjual dengan tertawa kembali.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Awas Modus Penipuan Ini saat Belanja di Toko Online"

Post a Comment

Powered by Blogger.