:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2223189/original/056421300_1526977912-20180522-Jokowi-AY3.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan bawahannya untuk memberangus terorisme dengan mengintegrasikan pendekatan hardpower dengan softpower.
Jokowi mengatakan, selama ini pemerintah fokus pada pendekatan hardpower dalam menangani terorisme. Di mana lembaga terkait lebih mengedepankan pencegahan dengan penegakkan hukum tegas, keras, dan tanpa kompromi.
Contohnya memburu dan membongkar jaringan teroris sampai ke akar-akarnya. Menurut Jokowi, langkah itu saja tidak cukup untuk memberantas terorisme sehingga dibutuhkan pendekatan softpower.
"Saya minta pendekatan hardpower dan softpower dipadukan," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Pendekatan softpower ini tidak hanya fokus pada penguatan program deradikalisasi kepada mantan narapidana teroris tetapi juga pembersihan lembaga-lembaga mulai dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, Perguruan Tinggi, dan ruang-ruang publik.
"Termasuk membersihkan mimbar-mimbar umum dari ajaran ideologi terorisme," sambung Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini menekankan, terorisme adalah kejahatan luar biasa terhadap kemanusiaan dan kebangsaan. Sehingga harus dihadapi dengan cara luar biasa juga. Apalagi, aksi terorisme belakangan ini sudah memasuki sendi-sendi keluarga.
https://www.liputan6.com/news/read/3534760/jokowi-bersihkan-sd-hingga-perguruan-tinggi-dari-ideologi-terorismeBagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi: Bersihkan SD hingga Perguruan Tinggi dari Ideologi Terorisme "
Post a Comment