:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1688469/original/043606700_1503477376-Mendikbud-Dialog-Dengan-MUI4.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyatakan, keterlibatan anak-anak dalam peristiwa bom di Surabaya, Jawa Timur merupakan hal baru.
Menurutnya, baru pertama kali anak-anak ikut serta dibawa orangtuanya saat melakukan aksi teror, khususnya di Indonesia.
"Ini adalah modus baru atau varian baru dalam praktek terorisme khususnya di Indonesia dimana anak-anak dilibatkan dalam operasi teror," ujar Muhadjir saat berbincang dengan Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2018).
Dia menegaskan, peristiwa bom Surabaya dengan anak-anak ini memang sangat mengejutkan karena di luar kewajaran, bahkan sangat mengganggu siapapun yang menjadi orangtua, termasuk para pelaku pendidikan.
Tetapi, Muhadjir memastikan, anak-anak ini hanyalah menjadi korban dari orangtuanya yang menjadi pelaku teror.
"Saya bisa pastikan anak-anak ini korban. Sehingga korban anaknya ada dua jenis, yaitu korban langsung yang menjadi sasaran dari para teroris itu dan juga keluarga teroris yang diajak ikut melakukan," ucap Muhadjir.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mendikbud Muhadjir Effendy yang memantau jalannya ujian nasional menyatakan, belum semua SMK dapat menjalankan ujian dengan sistem komputerisasi karena keterbatasan fasilitas dan jaringan internet.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mendikbud Sebut Perlibatan Anak-Anak di Bom Surabaya Baru Pertama Kali"
Post a Comment