Search

PDIP Sayangkan Ada Serikat Buruh Ikut Berpolitik Praktis

Di Indonesia, kata Ribka, May Day sudah diperingati sebelum Republik Indonesia berdiri sampai orde lama.

Sementara pada masa orde baru peringatan May Day dilarang, hingga pada tahun 1995 buruh yang melakukan peringatan itu ditangkap dan mengalami sejumlah tindak kekerasan dari aparat masa itu, seperti ditabrak motor trail, dipukul dan ditendang.

Kemudian, lanjut dia, memasuki reformasi, buruh boleh berserikat dan melakukan aksi mogok kerja. Di era reformasi pula tumbuh banyak serikat buruh yang berani menuntut haknya.

"Era keterbukaan politik adalah jembatan bagi gerakan buruh untuk membesar dan mampu memperjuangkan hak-hak pekerja," jelas dia.

Ribka menilai serikat buruh semestinya tidak berpolitik praktis. Dia menekankan masih banyak "pekerjaan rumah" bagi gerakan buruh, seperti menuntut penghapusan buruh outsourcing, menolak upah murah (penghapusan PP No 78Tahun 2015), menolak kriminalisasi buruh, hingga menuntut pengusutan kembali kasus kematian Marsinah.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Ajakan untuk melakukan aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh, disambut isak tangis para buruh yang masih juga belum menerima uang pesangon.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/news/read/3496353/pdip-sayangkan-ada-serikat-buruh-ikut-berpolitik-praktis

Bagikan Berita Ini

0 Response to "PDIP Sayangkan Ada Serikat Buruh Ikut Berpolitik Praktis"

Post a Comment

Powered by Blogger.