:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1635959/original/056787800_1498788831-20170629-Berburu-Oleh-oleh-Khas-Indramayu-Afandi-1.jpg)
Pedagang lainnya Barnas (50) mengakui hal yang sama bahkan kini ia harus berjualan sendiri lantaran sudah tidak lagi memiliki pegawai.
Namun ia tetap berharap jika arus balik Lebaran tahun ini akan ada peningkatan pengunjung untuk mampir membeli oleh-oleh khas Pantura Karawang.
"Harapannya sih pada arus balik Lebaran tahun ini. Mudah mudahan ada peningkatan penghasilan dari tahun sebelumnya," papar Barnas.
Barnas menuturkan, setelah 4 tahun beroperasinya Tol Cipali yang menghubungkan Cikopo dengan Palimanan Cirebon, banyak mengubah segalanya. Mulai jalan Pantura yang kini relatif sepi dan tak jadi langgganan macet. Akan tetapi hal yang membuat mereka miris keberadaan tol justru telah membuat para pelaku usaha kehilangan pendapatan.
"Sejak adanya Tol Cipali mulai sepi pembeli, pada arus balik tahun kemarin, tiap hari dari pagi sampai sore. Hanya sekitar 500 ribu jauh dibanding dengan 4 tahun lalu bisa mencapai Rp 3 jutaan dalam sehari " ungkap Barnas.
Walaupun keuntungan menurun, Barnas tetap menyediakan stok oleh-oleh sehingga pembeli bisa lebih leluasa memilih untuk oleh-oleh dibawa pulang," pungkasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jika berminat untuk pindah ke rest area, para UMKM ini harus mengurus sendiri kepindahannya. Pihak operator jalan tol dan BPJT hanya bertugas mengakomodasi dan menyediakan tempat.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Duka Pedagang Pantura Pendapatan Terus Menyusut Karena Tol Cipali"
Post a Comment