:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/953566/original/075983300_1439372175-pelantikan-2.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menanggapi santai munculnya lagu 2019 Ganti Presiden. Menurut dia, kemunculan lagi tersebut merupakan resiko dari sistem demokrasi yang berlaku di Indonesia. Semua pihak menurutnya berhak menyampaikan aspirasi dalam bentuk apapun.
"Dalam negara demokrasi, dalam koridor negara demokrasi, bikin hastag, puisi, lagu sajak, film, drama, bikin apa aja ini negara demokrasi kita hormati itu," kata Pramono di Gedung Sekretariat Kabinet, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/6/2018)
Pihak istana menurutnya tak mau ambil pusing dengan lagu 2019 Ganti Presiden. Justru lagu tersebut dianggap sebagai guyonan.
"Kami lihat itu sebagai bagian lucu-lucuan saja. Masyarakat sudah cerdas, mereka tahu ini motif politik dan sebagainya," ujar dia.
Pramono menambahkan, dari hasil survei belakangan ini peran lagu maupun hastag 2019 Ganti Presiden tidak mempengaruhi elektabilitas Jokowi. Itu menandakan, masyarakat sudah paham pola politik di tanah air.
"Hastag atau lagu jadi seru-seruan saja. Semua punya pilihan. Paling penting tidak boleh ada pemaksaan kepada rakyat, kita harus hormati untuk itu," pungkas dia.
https://www.liputan6.com/news/read/3551820/seskab-lagu-2019-ganti-presiden-guyonan-jelang-pilpresBagikan Berita Ini
0 Response to "Seskab: Lagu 2019 Ganti Presiden Guyonan Jelang Pilpres"
Post a Comment