Liputan6.com, Jakarta - Partai pendukung Jokowi terus menggodok nama-nama yang bakal bersanding dengan sang petahana dalam Pilpres 2019 mendatang. Dalam nama yang beredar, ada sepuluh orang yang santer disebut bakal menjadi cawapres Jokowi.
Mereka di antaranya adalah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga Rais 'Aam PBNU Ma'ruf Amin, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Mahfud MD.
Ada juga nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi.
Namun begitu, dari sepuluh nama yang tersiar itu kini telah disaring Jokowi. "Sepuluh mengerucut kelima," ungkap Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu 11 Juli 2018.
Saat ditanya lebih jauh, Jokowi enggan mengutarakan tentang profil dari nama cawapres tersebut. Dia hanya mengungkapkan bahwa semua unsur masuk dalam radarnya.
"Bisa partai, bisa nonpartai, bisa profesional, bisa sipil, bisa TNI, Polri. Semuanya bisa," ucap Jokowi sembari tersenyum.
Dalam Pilpres 2019 nanti, calon petahana Jokowi disokong 7 partai politik. Partai itu adalah PDIP, Partai Hanura, Partai Golkar, PPP, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, dan PKPI.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani, peluang tokoh dari parpol maupun nonparpol memiliki peluang yang sama besar dipilih sebagai cawapres Jokowi. Sebab, masing-masing dari calon itu tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.
"Saya kira sama besarnya atau sama kecilnya antara partai politik dan nonpartai politik. Meskipun tentu ada pihak-pihak berkepentingan di luar sesuai dengan kepentingannya," kata di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 11 Juli 2018.
Dia mengungkapkan, Jokowi akan bertemu dengan ketua umum partai untuk memfinalisasi nama cawapresnya.
"Intinya akan segera difinalkan soal komposisi dari partai koalisi baik bertambah atau tidak bertambah dari yang sudah ada, lima parpol yang ada di parlemen, bertambah atau tidak itu akan segera difinalkan," ujar dia.
Anggota Komisi III DPR ini juga menegaskan, cawapres Jokowi tidak akan jauh dari nama-nama yang sering beredar di media massa. Meskipun penentuan cawapres juga dipengaruhi faktor-faktor eksternal di luar koalisi
https://www.liputan6.com/news/read/3587451/sinyal-cawapres-nonparpol-jokowiBagikan Berita Ini
0 Response to "Sinyal Cawapres Nonparpol Jokowi"
Post a Comment