Liputan6.com, Jakarta - Tinggal di pengungsian dengan fasilitas yang serba minim tak menyurutkan tekad warga korban gempa Lombok untuk ikut memperingati HUT Kemerdekaan ke-73 RI. Korban gempa Lombok mengadakan apel bendera di Posko Pengungsian Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Jumat (17/8/2018).
Apel bendera juga dilangsungkan di lingkungan Pemerintah Kota Mataram. Namun, apel dilangsungkan tanpa upacara pengibaran bendera Merah Putih, karena dalam kondisi darurat pascagempa bumi. Apel pun berlangsung di jalanan.
Sekretaris Daerah Kota Mataram Effendi Eko Saswito mengatakan, upacara HUT RI kali ini dilaksanakan di areal Jalan Pejanggik, karena halaman kantor Wali Kota yang biasa digunakan untuk upacara, saat ini dipakai untuk aktivitas organisasi perangkat daerah (OPD) dengan menggunakan tenda darurat.
"Begitu juga dengan Lapangan Sangkareang, hingga saat ini masih digunakan untuk para pengungsi dan kita tidak mungkin meminta warga membongkar tenda," ujarnya seperti dilansir Antara.
Ia mengatakan, upacara HUT RI tanpa pengibaran bendera merah putih, bukan berarti Pemerintah Kota Mataram tidak mengikuti protokol yang sudah ada, akan tetapi karena kondisi dan situasi saat ini tidak memungkinkan untuk membuat tiang bendera di tengah jalan utama.
Namun demikian, bendera di halaman kantor dan Pendopo Wali Kota tetap berkibar penuh dan tidak ada instruksi khusus pengibaran bendera setengah tiang, meskipun daerah itu sedang berduka.
Hanya saja, lanjutnya, dalam suasana masih berduka usai gempa Lombok 7,0 Skala Richter (SR) dan gempa susulan 6,2 SR, kegiatan upacara HUT RI dilaksanakan dengan sederhana.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
https://www.liputan6.com/news/read/3621499/kondisi-lombok-darurat-apel-hut-ri-berlangsung-di-jalanBagikan Berita Ini
0 Response to "Kondisi Lombok Darurat, Apel HUT RI Berlangsung di Jalan"
Post a Comment