Berdasarkan polling yang dilakukan detikFinance, sebanyak 279 responden mengatakan bahwa tarif tersebut murah. Sedangkan 178 lainnya menganggap mahal.
Slamet Hariyanto misalnya, salah satu pembaca yang menganggap tarif MRT Jakarta murah mengatakan seharusnya tarif ditetapkan sebesar Rp 5.000 per km. Namun, yang jauh lebih penting adalah penerapan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP).
"Terlalu murah.... harusnya sekitar 5000 per km... tapi yang penting habis ini berlakukan segera ERP di sepanjang sudirman dan kasih tarif setinggi2nya... biar bisa nutupin kekurangan operasional MRT dan bebaskan iklan2 di stasiun2nya agar pendapatan MRT nya tinggi," tulisnya dikutip detikFinance, Rabu (27/3/2019).Pembaca lainnya yang merespons tarif MRT Jakarta murah adalah Yongki Lubis. Ia mengatakan bahwa langkah selanjutnya adalah mengedukasi pengguna MRT Jakarta serta menyediakan shelter untuk ojek online serta penyewaan sepeda listrik sekitar stasiun MRT Jakarta.
"setuju.. edukasi dan pemahaman penggunaan di perbanyak. serta shelter untuk ojol dan untuk parkir/sewa sepeda listrik ada di seputaran halte kalo bisa... good job," katanya.
Fikri Nur Syarifudin mengatakan bahwa tarif tersebut terjangkau untuk kalangan pegawai kantoran yang daerahnya dilalui jalur MRT Jakarta.
"Logika aja sih itu kan daerah elit, mereka pun kerja d sana banyak cafe yg harga kopi pun 50rb segelas, ongkos MRT hanya belasan ribu murah keles. Pendapat saya ya," katanya.
Tonton juga video Bicara soal Tarif MRT Jakarta:
https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4485283/ragam-alasan-warga-setuju-tarif-mrt-jakarta-maksimal-rp-14000
2019-03-27 05:02:19Z
52781528911552
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ragam Alasan Warga Setuju Tarif MRT Jakarta Maksimal Rp 14.000 - detikFinance"
Post a Comment