Stafsus Erick Thohir Luruskan Maksud Jokowi Soal Jiwasraya - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian BUMN meluruskan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait permasalahan keuangan Jiwasraya. Sebab, banyak pihak yang salah persepsi terkait pernyataan Jokowi.

"(Masalah Jiwasraya) ini sudah ada sejak 2006 kan. Jadi artinya Pak Jokowi memberitahu bahwa ini kasus karena sudah lama jadi memang bertahap mengerjakannya. Jangan baper gitu loh. Banyak banget yang baper," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (19/12).

Menurut Arya, yang dimaksud kepala negara saat itu bukan untuk menyalahkan pemerintahan terdahulu. Namun, lebih kepada penyelesaian yang dilakukan akan sulit karena permasalahan yang sudah lama menyelimuti perusahaan pelat merah itu.

"Makanya solusi yang diambil bertahap, tidak bisa cepat-cepat maksudnya seperti itu," ungkapnya. Kendati demikian, Arya enggan mengungkap siapa pihak-pihak yang 'baper'. Ia hanya menyayangkan tindakan salah presepsi tersebut. Menurutnya semua pihak seharusnya dapat melihat dari sisi yang berbeda atas pernyataan Jokowi tersebut.

"Jadi seharusnya melihatnya bukan dari sisi menyalahkan, ini kasus sudah lama, tidak gampang (cari) solusinya. Maksudnya seperti itu, jangan dikembangkan kemana-mana," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir juga memandang persoalan keuangan Jiwasraya sudah terasa berat untuk diselesaikan, karena sudah bertahun-tahun terjadi.

Erick pun merasa pemerintah perlu mengambil langkah restrukturisasi menyeluruh, melalui kebijakan penyatuan perusahaan alias holding Jiwasraya dengan perusahaan lain.

[Gambas:Video CNN]

Salah satu yang sempat dikaji, yaitu rencana memasukkan beberapa investor ke anak usaha, PT Jiwasraya Putra.

Berdasarkan paparannya, setidaknya ada lima investor yang digadang-gadang siap masuk, di mana empat di antaranya berasal dari luar negeri dan satu investor dari dalam negeri.

"Insyaallah dalam enam bulan ini, kami coba persiapkan solusi-solusi yang salah satunya diawali dengan pembentukan holdingisasi pada perusahaan asuransi supaya nanti ada cash flow (arus kas) yang juga membantu nasabah yang hari ini belum dapat kepastian," ungkap Erick.

(ara/sfr)

Let's block ads! (Why?)

https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieGh0dHBzOi8vd3d3LmNubmluZG9uZXNpYS5jb20vZWtvbm9taS8yMDE5MTIxOTE4NDgyMy03OC00NTg0ODQvc3RhZnN1cy1lcmljay10aG9oaXItbHVydXNrYW4tbWFrc3VkLWpva293aS1zb2FsLWppd2FzcmF5YdIBAA?oc=5

2019-12-19 12:06:06Z
52781951020165

Bagikan Berita Ini