Search

Rizieq Ingin Rekonsiliasi, Kapolda: Mana Bisa, Siapa Dia?

Suara.com - Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mempertanyakan keinginan pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab untuk rekonsiliasi dengan pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan hukum yang menjerat Rizieq serta menjerat sejumlah tokoh.

"Coba, rekonsiliasi itu apa? Mana bisa (rekonsiliasi dengan pemerintah). Siapa dia?" kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Rabu (21/6/2017).

Kapolda mengimbau Rizieq jangan menekan pemerintah untuk menghentikan proses hukum atas kasus dugaan pornografi yang menjerat Rizieq dan Firza Husein.

"Caranya bagaimana. Nggak bisalah. Jadi jangan meng-emas-kan diri," katanya.

Iriawan menegaskan ini negara hukum. Semua orang sama di mata hukum.

"Semua sama di mata hukum. Faktanya ada. Semua harus dihadapi. Tidak bisa, nanti ada standar ganda, polisi nggak bisa gitu. Apa bedanya dengan yang lain," kata dia.

Kapolda yakin Rizieq bisa menghormati proses hukum dengan cara pulang dari Arab Saudi dan mengikuti proses hukum.

" Yang jelas saya katakan beliau itu jantan. Kami tahu kejantanannya beliau. Saya yakin beliau pulang," kata Iriawan.

Terima kasih

Rizieq berkali-kali mengapresiasi Yusril Ihza Mahendra yang dianggapnya telah memberikan kontribusi besar. Salah satu kontribusi Yusril yaitu mengusulkan rekonsiliasi antara ulama dan umaro atau pemerintah atas masalah hukum yang sekarang menimpa Rizieq dan sejumlah tokoh.

"Sekali lagi, saya juga sampaikan apresiasi kepada beliau, dimana beliau juga telah memberikan usulan-usulan dan saran-saran yang luar biasa. Di antaranya adalah usulan tentang rekonsiliasi ulama dan umaro. Ini satu usulan yang brilian karena pada dasarnya GNPF MUI jauh dari sebelum digelarnya aksi bela Islam 1, 2, 3, dan seterusnya itu telah mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk kita duduk dialog, untuk kita musyawarah terhadap berbagai macam persoalan bangsa," kata Rizieq dalam rekaman yang diterima Suara.com dari pengacaranya, Kapitra Ampera.

Rizieq kemudian tak dapat menutupi kekecewaannya karena permohonan untuk dialog tersebut tak dipenuhi pemerintah. Kendati demikian, dia dan tokoh-tokoh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI tak putus asa.

"Tapi, semua permohonan tersebut selalu ditolak, selalu diabaikan, entah apa sebabnya. tapi yang jelas, para habaib dan ulama di GNPF MUI tidak pernah bosan terus menerus menyerukan dialog dan musyawarah, untuk mewujudkan rekonsilisasi," kata dia.

Rizieq menekankan pentingnya Yusril maupun rokoh-tokoh yang lain untuk membuat format rekonsiliasi yang tepat.

"Bagaimana rekonsiliasi yang bisa mengantarkan kepada kedamaian dan menyetop segala kegaduhan," kata Rizieq. "Bagi saya di Tanah Suci, tentu saya selaku pembina GNPF MUI tetap ingin mengedepankan dialog dan musyawarah dan lebih mengutamakan rekonsiliasi."

Rizieq menegaskan jika upaya musyawarah yang diajukan tersebut tetap ditolak umaro, dia menyerukan perlawanan.

"Akan tetapi kalau rekonsiliasi itu gagal. kalau rekonsiliasi itu tetap ditolak oleh pihak seberang sana, sementara para ulama terus menerus dikriminalisasi, para aktivis terus menerus diberangus yaitu kebebasannya, diberangus HAM-nya, dan rakyat jelata terus menerus dipersulit, dan Islam juga terus menerus dimarjinalkan, maka tak ada kata lain yang harus kita lakukan, kecuali lawan," kata Rizieq.

Rizieq menekankan sekarang ini bola ada di tangan pemerintah.

"Jadi sekarang pilihannya ada di hadapan pemerintah. Rekonsiliasi atau revolusi. Itu saja yang bisa saya sampaikan dari Tanah Suci, semoga anda semua selalu dilindungi, diberkahi oleh Allah SWT, sampai jumpa di Tanah Air. Selamat berbuka puasa. Wasalam...." kata Rizieq.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rizieq Ingin Rekonsiliasi, Kapolda: Mana Bisa, Siapa Dia?"

Post a Comment

Powered by Blogger.