Tak hanya membatalkan agenda ke dokter gigi, Prabowo juga mengaku rela membatalkan dietnya demi menerima suguhan makan siang Nasi Kebuli dari Presiden PKS.
"Makan kambing tadi, waduh gawat-gawat, saya lagi diet dikasih makan kebuli, haha seperti itu ya. Waktu mereka saya undang ke Hambalang, mereka selalu datang, jadi saya juga merasa senanglah, saya diundang begitu," ucap Prabowo.
Menurut Sohibul, pertemuan semacam ini bisa menjadi ajang relaksasi sesama politikus. Karena, politik itu tidak selamanya bernuansa tegang.
"Intinya sih supaya kita ini kan tokoh politik, setiap hari bicara politik terus, dengan naik sepeda bersama saya kira untuk relaksasi lah bahwa politik itu tidak selamanya berisi ketegangan," tandasnya.
Pada kesempatan ini, Prabowo juga memuji PKS sebagai kawan yang setia. Menurutnya, PKS selalu mendampingi dirinya dan Gerindra dalam suka dan duka.
"PKS adalah kawan yang setia. Di kala susah mereka tidak meninggalkan Prabowo Subianto dan Gerindra," kata Prabowo.
"Memang susah saya meninggalkan PKS. Biar harus ke dokter gigi diperintah oleh PKS, saya tinggalkan dokter gigi," sambungnya.
Mendengar pujian ini, Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman mengatakan, hal itu biasa diucapkan oleh Prabowo.
Sohibul juga mengungkapkan, meski Prabowo mengatakan hal itu, tak serta merta partainya akan langsung berkoalisi dengan Gerindra. Masalah koalisi, kata Sohibul, masih terus dibicarakan secara intensif.
"Pembicaraan itu terus dilakukan. seperti disampaikan kemarin dari PKS ada tim kecil, tim komunikasi koalisi yang dipimpin oleh saudara Mustafa Kamal, Sekjen," ungkap Sohibul.
Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera memastikan, partainya hampir akan berkoalisi dengan Partai Gerindra di pemilu serentak 2019. Mardani menyebut finalisasi koalisi PKS dan Gerindra sudah mencapai 95 persen.
"Kami PKS hampir 95 persen akan bersama Gerindra," kata Mardani di Resto Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (21/4/2018).
PKS dan Gerindra, kata dia, akan segera merilis pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam waktu dekat. Bahkan, kata Mardani, ada usulan agar kedua partai juga merilis susunan kabinet dari pemerintahan Prabowo.
"Kita dalam finalisasi me-launching siapa capres-cawapres kita. Ada usulan meskipun baru mayor bukan minor tapi sekalian line up, kabinetnya. Agar tidak seperti memilih kucing dalam karung," tegas dia.
Secara sejarah, Mardani mengklaim, PKS dan Gerindra memiliki hubungan dekat sejak Pemilihan Presiden 2014 lalu.
PKS menyatakan akan tetap bersama Gerindra meski kader mereka tidak dipilih sebagai cawapres oleh Prabowo. "Apa pun keputusannya PKS akan taat. Tapi posisi sekarang kita punya keputusan Majelis Syuro ada 9 nama," tandas Mardani.
Lantas apakah Majelis Syuro PKS akan tetap memutuskan koalisi dengan Gerindra jika 9 nama yang mereka tawarkan tidak diambil menjadi cawapres Prabowo?
https://www.liputan6.com/news/read/3476423/saat-prabowo-tunduk-pada-perintah-pks-demi-pilpres-2019Bagikan Berita Ini
0 Response to "Saat Prabowo Tunduk pada Perintah PKS demi Pilpres 2019"
Post a Comment