Bandara Kertajati Sore Hari, dari Odong-Odong sampai Objek Swafoto

Liputan6.com, Jakarta - Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, digadang-gadang bakal menjadi bandara terbesar kedua setelah Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. Bandara ini nantinya akan terkoneksi dengan berbagai infrastruktur transportasi. Seperti Pelabuhan Patimban, Jalan Tol Cipali, dan jalur kereta api.

25 Mei 2018, tepat pukul 09.30 WIB, Pesawat Indonesia 1 yang digunakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Ini menjadi penerbangan bersejarah (historical flight) di bandara tersebut, setelah pengerjaannya rampung sejak Desember 2015 dengan nilai proyek Rp 2,6 triliun.

Bandara Kertajati sore hari menjadi tempat ngabuburit masyarakat sekitar (dok. Lely Pelitasari Soebekty)

Belum beroperasi totalnya BIJB dimanfaatkan sebagian masyarakat sekitar untuk berwisata. Beragam kegiatan tumpah ruah di halaman bandara internasional ini.

Lely Pelitasari Soebekty, komisioner Ombudsman, merekam aktivitas halaman bandara yang dimanfaatkan masyarakat.

"Suasana memang proyek masih berlangsung dan masih menjadi area publik di mana ada odong-odong, banyak masyarakat datang, dan mereka selfie di sana," kata Lely saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (31/5/2018).

Bandara Kertajati sore hari menjadi tempat ngabuburit masyarakat sekitar (dok. Lely Pelitasari Soebekty)

Memang tidak ada penjagaan ketat dari pihak keamanan untuk memasuki area bandara. "Tapai kalau mau masuk area dalam memang tidak diperkenankan," tutur Lely.

Lely yang juga berasal dari Majalengka ini menuturkan, infrastruktur untuk menuju bandara pun belum sepenuhnya siap. Misal saja papan penunjuk jalan. Padahal bandara ini diandalkan sebagai alternatif untuk keberangkatan jemaah haji selain Soekarno Hatta.

"Tadi sempat nyasar, belum banyak penunjuk arah untuk menuju ke bandara," kata Lely.

Let's block ads! (Why?)