Search

HEADLINE: Ledakan Bom di Bangil Pasuruan, Sinyal Teror Belum Usai?

Ledakan bom yang terjadi di Bangil, Pasuruan menimbulkan tanda tanya besar. Sebab, kejadian terkait teror pernah terjadi di dua kota di Jawa Timur, yakni Surabaya dan Sidoarjo. 

Bom meledak tiga gereja di Surabaya pada 13 Mei 2018, malamnya sebuah bahan peledak rakitan menghancurkan sebuah unit rusun di Sidoarjo. Tak hanya itu, bom bunuh diri kembali meledak di Mapolresta Surabaya pada 14 Mei 2018. 

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung mengatakan, masih terlalu dini untuk mengaitkan insiden di Bangil, Pasuruan dengan kejadian terkait teror di Surabaya dan Sidoarjo. 

"(Soal kaitan) nanti Densus yang menyimpulkan," kata Kombes Frans kepada Liputan6.com, Jakarta, Kamis (5/7/2018) malam. Ia menyebut, hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi di lokasi jadi bahan penting dalam penyelidikan. 

Frans menambahkan, saat ini pihaknya fokus mengejar pelaku berinisial A. Pelaku sudah masuk radar tim Densus. "Mohon doanya ya," imbuh dia.

Sementara itu, pengamat terorisme Al Chaidar menduga, ledakan bom di Pasuruan juga ada kaitannya dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok tersebut diketahui cukup aktif di Jawa Timur.

Dia mengatakan, ada alasan mengapa JAD memilih bergerak di Jatim. Salah satunya pengikut paham takfir wal jihad banyak di Jawa Timur. 

Dia pun membenarkan, ledakan bom di Bangil, Pasuruan merupakan sinyal waspada bahwa teroris mulai bergerak lagi. "Iya. Benar sekali," kata dia kepada Liputan6.com.

Sementara, Pengamat Teroris dari Universitas Indonesia Ridwan Habib menduga, KTP yang ditemukan di lokasi kejadian adalah palsu. Ia mengatakan, pelaku memiliki 3 kartu identitas yaitu dari Aceh, Bogor, dan Pandeglang. Namanya pun beda-beda. 

Polisi amankan istri terduga pelaku ledakan di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur (Dok. Polda Jatim)

"Artinya mereka mencari tempat aman yang kira-kira tidak dicurigai," kata Ridwan saat dihubungi Liputan6.com.

Dia menduga, pemilihan lokasi Pasuruan ada korelasi dengan istrinya yang berasal dari kawasan tersebut.

"Ini menunjukkan aksi teroris ini masih ada, dan bersembunyi. Mereka membawa juga bom dan bersenjata. Karena itu kesadaran masyarakat tidak boleh berkurang, RT dan RW tidak boleh kendor," kata Ridwan.

Dia mengatakan, teror akan terjadi terus, karena terorisme berdasarkan basis ideologi. Dengan basis ideologi, terorisme masih berkembang walau penganjur mati atau mendapat vonis mati.

"Tidak ada berdampak. Akan ada kader baru yang meneruskan ceramah, perekrutan kader, ini memang ideiologi tetap akan hidup. Jadi masih ada," kata dia.

Dia mengatakan, ledakan bom di Pasuruan, kemungkinan besar terkait dengan aksi teror bom di Surabaya. Alasannya, terkait kepemilikan bom dan dari sisi lokasi juga masih dekat. "Saya yakin ini bukan tindakan penyerangan, ini ceroboh dan meledak sendiri," Ridwan menandaskan.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/news/read/3580042/headline-ledakan-bom-di-bangil-pasuruan-sinyal-teror-belum-usai

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "HEADLINE: Ledakan Bom di Bangil Pasuruan, Sinyal Teror Belum Usai?"

Post a Comment

Powered by Blogger.