Korban gempa Lombok mengungsi di tempat terbuka. (Istimewa)
Penyakit akibat trauma dan cuaca juga melanda anak-anak korban gempa yang tidak tinggal di pengungsian umum.
Seorang bocah 6 tahun yang tinggal di tenda depan rumahnya, tiba-tiba muntah berkepanjangan dan diare pada Sabtu malam, hingga harus dirawat di Puskesmas terdekat.
Dalam kondisi lemah dan sakit, bocah laki-laki itu kaget mengira ada gempa saat mendengar suara meja di Puskesmas digeser.
"Gempa Pak, gempa," katanya sambil tergolek lemah di atas tempat tidur Puskesmas.
Menurut Maman, saat ini kondisi warga korban gempa Lombok, khususnya yang berada di pengungsian di atas bukit sangat memprihatinkan. Mereka tidak hanya tinggal di tempat terbuka, tapi juga kekurangan makanan dan minuman.
Akses yang sulit dan tidak ada transportasi, menyebabkan mereka hanya mendapat pasokan makanan dan minuman dari relawan yang berhasil menemui mereka.
"Bahkan bensin motor saya disedot, dikumpulkan dengan yang lain, untuk ditaruh di mobil yang mengangkut air," ungkap Maman.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cuaca Buruk dan Fasilitas Minim, Anak-Anak Korban Gempa Lombok Jatuh Sakit"
Post a Comment