Liputan6.com, Jakarta - Jumlah korban akibat gempa 7 skala Richter (SR) dan gempa susulannya di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bergerak naik.
Dampak gempa bumi 7 SR yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali, ini juga menyisakan kerugian materil yang cukup besar.
Kedeputian Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB terus melakukan perhitungan kerusakan dan kerugian akibat gempa Lombok baik gempa 6,4 SR yang terjadi pada 29 Juli 2018, maupun gempa 7 SR pada 5 Agustus 2018. Hasil sementara hitung cepat kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB mencapai lebih dari Rp 5,04 triliun.
Angka ini sementara, hanya berdasarkan basis data pada 9 Agustus 2018. Dipastikan dampak ekonomi lebih dari Rp 5,04 triliun nantinya. Kerusakan dan kerugian tersebut berasal dari sektor permukiman Rp 3,82 triliun, infrastruktur Rp 7,5 miliar, ekonomi produktif Rp 432,7 miliar, sosial budaya Rp 716,5 miliar, dan lintas sector Rp 61,9 miliar.
Kerusakan dan kerugian terbanyak adalah sektor permukiman yang kenyataan puluhan ribu rumah penduduk rusak berat, bahkan banyak yang rata dengan tanah. Secara wilayah, kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB paling banyak adalah di Kabupaten Lombok Utara yang mencapai lebih dari Rp 2,7 triliun. Sedangkan di Kabupaten Lombok Barat mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun, Lombok Timur Rp 417,3 miliar, Lombok Tengah Rp 174,4 miliar, dan Kota Mataram Rp 242,1 miliar.
"Dampak kerusakan dan kerugian ekonomi di Bali masih dilakukan perhitungan," tulis Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya.
https://www.liputan6.com/news/read/3617633/kerugian-gempa-lombok-mencapai-rp-5-triliunBagikan Berita Ini
0 Response to "Kerugian Gempa Lombok Mencapai Rp 5 Triliun"
Post a Comment