Ibu eksekutor mutilasi mayat dalam koper/File: detikcom
Selama 2 hari itu, anak pertama dari tiga bersaudara ini gampang emosi dan uring-uringan selama berada di rumah. Bahkan AS sempat mengamuk pada ibunya, sebelum akhirnya pergi tanpa pamit meninggalkan Blitar pada 7 April 2019.
"Wong muk dielingne tak kon salat ngono ae, malah langsung ngamuk gebrak-gebrak kasur (Hanya saya ingatkan suruh salat gitu saja, sudah langsung mengamuk, mukul-mukul tempat tidur," ungkap ibu tersangka AS, NG, kepada detikcom saat berada di Mapolresta Blitar.
Menurut AG, sikap anak pertamanya cenderung semakin kasar sejak berkumpul dengan teman laki-lakinya yang dianggap aneh. Dan sensivitas sikapnya semakin membuat sang ibu merasa khawatir.
"Sampai saya tanya pelan-pelan. Sakjane enek opo to le (Sebenarnya ada apa nak) Dia hanya bilang minta maaf itu saja," cerita NG.
Rabu (3/4), warga Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar digegerkan penemuan mayat dalam koper dibuang di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar. Mayat dalam koper itu tanpa kepala.
Menginjak 9 hari, tepatnya Jumat (12/4) kepala mayat dalam koper Budi Hartanto (28) ditemukan. Itu setelah polisi menangkap dua pelaku pembunuhan dan mutilasi, AJ dan AS, Kamis (11/4). Kepala tersebut ditemukan di pinggir Sungai Karanggondang tersangkut ranting bambu.
Polisi juga menemukan motor korban di rumah eksekutor mutilasi, AS di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. AS ditangkap di Jakarta saat melarikan diri. Sedangkan AJ diamankan di rumahnya Jalan Merak Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jumat (12/4).
Tonton juga video Ortu Tersangka Pemutilasi Mayat dalam Koper Nangis: Saya Nggak Percaya:
(fat/fat)
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4510013/2-hari-pascamutilasi-mayat-dalam-koper-as-kerap-emosi-dan-uring-uringan
2019-04-14 05:38:00Z
52781556594125
Bagikan Berita Ini
0 Response to "2 Hari Pascamutilasi Mayat Dalam Koper, AS Kerap Emosi dan Uring-uringan - detikNews"
Post a Comment