"Saya belum menerima petikan putusan itu," kata Kepala Bidang Hukum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Agus Rokhmat kepada Suara.com, Selasa (13/6/2017).
Polda Metro Jaya akan mempelajari salinan putusan sidang praperadilan yang memenangkan ketiga pemohon, baru kemudian bersikap.
"Kami lihat isi putusannya dulu nanti. Kan kami belum terima. Apakah dikabulkan permohonannya semuanya atau sebagian. Ya seharusnya secepatnya dikirimkan ya. Cuma mungkin banyak perkara yang mereka tangani. Jadi nggak tentu waktu pengiriman putusannya itu," kata Agus
Pada prinsipnya, kata Agus, Polda Metro Jaya tetap menghormati putusan pengadilan.
"Kami akan menerima putusannya dulu. Apa yang terkandung di situ. Kalau nggak salah kan nggak semuanya dikabulkan. Jadi ya kami akan hormati putusan itu," kata dia.
Hakim Martinus Ponto mengabulkan sebagian permohonan yang diajukan tiga pemohon yang memperkarakan proses penetapan status tersangka.
"Dalam pokok perkara mengabulkan permohonan praperadilan yang diajukan oleh para pemohon untuk sebagian," kata hakim tunggal Martin Ponto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Raya Ampera.
Hakim juga menyatakan penetapan status tersangka kepada ketiganya tidak sah karena tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Hal-hal yang menjadi pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara tersebut yaitu bukti-bukti yang telah diajukan oleh pemohon.
"Hakim melihat tidak adanya surat perintah penggeledahan rumah atau badan pemohon. Hakim juga tidak melihat adanya surat perintah dan pesetujuan penggeledahan rumah pemohon dari ketua pengadilan setempat," tutur Martin.
Selain itu, penggeledahan juga tidak disaksikan warga setempat. Maka penggeledahan dan penyitaan oleh polisi juga dinyatakan tidak sah.
"Karena tidak memenuhi syarat sebagaimana ketentuan dalam pasal 33 KUHAP," kata Martin.
Terkait gugatan praperadilan itu, ketiga tersangka melalui kuasa hukum dari LBH Jakarta, Bunga Siagian, mengaku mendapat penyiksaan dari penyidik Polda Metro Jaya agar mengakui kejahatan pidana yang tidak mereka perbuat.
Ketiganya dituduh mencuri sepeda motor milik Deny Setiawan di Bojong Menteng, Bekasi, Jawa Barat, pada bulan Juni 2016. Mereka ditangkap pada tanggal 7 April 2017
Dalam proses penangkapan hingga penetapan tersangka, Bunga menilai terdapat pelanggaran prosedur yang dilakukan polisi, seperti tidak adanya surat penggeledahan rumah pemohon serta diduga melakukan penyiksaan agar mengakui.
Meski menang, ketiga tersangka akan tetap ditahan di rumah tahanan Bulak Kapal, Kota Bekasi. Pasalnya, sidang perdana kasus pencurian sepeda motor sudah diagendakan di Pengadilan Negeri Kota Bekasi, pada Senin pekan depan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dikalahkan 3 TSK Pencuri di Pengadilan, Begini Reaksi Polda Metro"
Post a Comment