Suara.com - Tiga lelaki asal Tiongkok dibekuk aparat kepolisian Thailand, karena diduga menjadi operator dalam pabrik “like” Facebook. Ketiganya dibekuk di sebuah rumah di wilayah perbatasan Thailand dengan Kamboja.
Ketiganya, seperti dilansir Asiaone, Rabu (14/6/2017), diduga sebagai buzzer atau terus-menerus mengklik opsi “Like” di Facebook untuk menyukai dan memopulerkan produk-produk asal Tiongkok.
Ketika digerebek, Minggu (11/6), polisi juga menemukan 500 unit ponsel yang dihubungkan ke sejumlah komputer di rumah sewaan ketiga lelaki tersebut.
Selain itu, polisi juga mendapatkan 400.000 kartu operator ponsel Thailand yang diduga dibeli untuk memproduksi “like” di Facebook.
“Ketiganya mengakui dibayar oleh satu perusahaan Tiongkok untuk memproduksi ‘like’ di Facebook bagi produk perusahaan itu. Tujuannya untuk menjadikan produk obat-obatan, permen, dan travel tur perusahaan itu dikenal warganet,” tutur petugas imigrasi Kolonel Ruenngdet Thammana.
Buzzer atau orang yang memproduksi “like” khusus di Facebook kekinian kerap dipakai oleh perusahaan maupun politikus yang ingin memopulerkan namanya lewat media sosial.
Meski terkesan sederhana, perilaku tersebut terbilang ilegal karena bisa dikategorikan sebagai penipuan. Sebab, bisa jadi barang yang mereka dukung dengan jutaan “like” ternyata tak berizin, berhaya, atau tak sesuai promosinya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pabrik 'Like' Facebook Milik Perusahaan Tiongkok Digerebek"
Post a Comment