Suara.com - Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede, mewakili Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, melepas 80 pemudik penyandang disabilitas di Wisma Mandiri, Jakarta, Jumat (23/6/2017). Pasalnya, Gubernur DKI yang baru dilantik tersebut diagendakan melepas 80 pemudik penyandang disabilitas.
Pelepasan mudik juga dihadiri SEVP Bank Mandiri Agus Sudiarto, Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Toni E.B. Subari, Direktur Rehabilitas Sosial Penyandang Disabilitas Kementerian Sosial RI Bambang Sugeng, Koordinator Satgas Perlindungan Anak Ilma Sovri Yanti
Dalam sambutannya, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengatakan, Pemerintah Provinsi Jakarta sangat memperhatikan kebutuhan bagi penyandang disabilitas. Ia pun menjelaskan sebagian besar layanan Transjakarta telah memiliki fasilitas bagi penyandang disabilitas, meski ada beberapa halte Transjakarta yang belum terjangkau disabiltas.
"Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) sudah mewujudkan 112 care. Kontak kebutuhan (penyandang disabilitas) akan dilayani. Belum publik, harus melalui telepon. Memiliki Command Center layani disabilitas yang memerlukan kebutuhan segera," ujar Mangara.
Ia juga berharap, program Mudik Berkah yang digelar Bank Syariah Mandiri dapat dicontoh perusahaan lain.
"Mudah-mudahan inisiasi ini dicontoh oleh perusahaan yang menyelenggarakan mudik bersama. Agar (Penyandang Disabilitas) bisa menikmati mudik dan tidak kekurangan satu apapun," kata dia.
Dia menghimbau, warga Jakarta yang mudik tidak membawa kerabat dari Kampung Halaman jika tidak memiliki keahlian.
"Membawa saudara tidak dilarang, sampaikan kita berjuang di Jakarta. Kompetisi tajam tanpa keahlian, tidak jadi apa-apa di Jakarta. Lebih sakit daripada tidak jadi apa-apa di kampung. Tidak punya keahlian, tidak bisa survive di Jakarta. Punya kemampuan, Jakarta tempatnya karena punya lowongan kerja lebih dari daerah lain. Masih lebih enak tidak jadi apa-apa di kampung daripada tidak jadi apa-apa di Jakarta," beber Mangara.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan permohonan maaf dari Djarot karena tak bisa menghadiri pelepasan mudik.
"Permohonan maaf dari bapak gubernur, tadinya beliau akan langsung memberangkatakn bapak ibu kalian. Ada penugasan tiba-tiba, ada pekerjaan beliau tidak bisa tinggalkan. Saya diperintahkan mewakili beliau. Ketidakhadiran beliau semoga tidak mengurangi rasa hormat dari Pemprov DKI," tutur dia.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Toni E.B. Subari menyampaikan, mudik disabilitas merupakan partisipasi BSM dalam mendukung program pemerintah terkait UU No 8 tahun 2016 mengenai Penyandang Disabilitas.
"Kami juga mendukung program Pemerintah Pusat dan DKI Jakarta untuk memberikan fasilitas ramah disabilitas. Kami berharap melalui program ini, masyarakat disabilitas bisa merasakan kebahagiaan melaksanakan Idul Fitri, melepas rindu dengan keluarga di kampung halaman," katanya.
Toni menuturkan, tak hanya penyandang disabilitas, BSM juga memberangkatan pedagang kecil di sekitar BSM serta pegawai dasar.
Total pemudik tahun 2017 sekitar 1.100 orang yang diberangkatkan dengan 23 bis dan 2 mobil akses (mobil khusus disabilitas) dengan tujuan kota-kota besar di Pulau Jawa. Jumlah peserta disabilitas beserta keluarga sekitar 80 orang.
"Untuk mobil akses, peserta juga akan dijemput untuk kembali ke Jakarta. Kami berharap ke depannya BSM dapat bersinergi dengan lebih banyak pihak yang dapat yang dapat men-support kebutuhan mudik disabilitas. Dan dalam rangka memberi perlakuan yang sama kami juga berencana untuk memberi ruang bagi pekerja disabilitas di BSM" tandasnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tanpa Djarot, Wali Kota Jakpus Lepas 80 Penyandang Disabilitas"
Post a Comment