Liputan6.com, Jakarta - Kendati belum juga mendapat lampu hijau dari partai politik, upaya menjadikan Gatot Nurmantyo sebagai calon di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 terus dilakukan. Sejumlah relawan dan simpatisan bermunculan mendeklarasi dukungan Gatot capres 2019. Mereka optimis mantan Panglima TNI itu akan mendapat tiket maju bertarung untuk kursi RI-1
Koordinator Generasi Muda Milenial Gatot Nurmantyo untuk Rakyat (GMM GNR) Iriawan menyatakan, kans Gatot jadi capres masih terbuka karena dukungan Gerindra ke Prabowo di Pilpres dinilai belum final.
"Kan belum finalisasi, kami mash optimistis Bapak Gatot bisa. Dia layak menjadi calon presiden," kata Iriawan di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu 22 April 2018.
Menurut mereka, ada kecocokan antara Gerindra dengan Gatot Nurmantyo. Kecocokan itu terlihat, lantaran Gatot dan Prabowo Subianto sama-sama dari militer.
"Pak Gatot secara karakter cocok dengan Gerindra, karena lahir dari nafas TNI," klaim Iriawan.
Saat ini, menurut GMM GNR hubungan intens dengan Gatot Nurmantyo terus dilakukan. Mereka pun menyebut, komunikasi dengan partai lain akan segera dijalin.
"Jadi Insyaallah nanti kami akan upayakan bertemu dengan parpol, kami akan memberikan saran, pendapat sebagai generai muda agar beliau mencari partai yang cocok," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Presidium Nasional GNR Dondi Rivaldi membeberkan alasan kenapa memilih Gatot sebagai capres potensial. Salah satu alasan tersebut adalah figur Gatot yang masih fresh. Menurut dia, Gatot Nurmatyo dapat dipercaya membawa perubahan bagi bangsa.
"Harus ada figur baru dalam pertarungan Pilpres 2019, figur yang masih fresh yang dipercaya akan membawa perubahan bagi bangsa Indonesia," ujar usai deklarasi dukungan, Jumat 6 April lalu.
Alasan lainnya, kata Dondi, Gatot dinilai mampu membangun bangsa dan negara yang lebih maju dan demokratis juga sosok pemimpin yang andal dalam menjaga Pancasila dan keutuhan NKRI.
Simpatisan lainnya, Pro Gatot Nurmantyo atau Progo mengaku aksi pengalangan dukungan Gatot untuk capres 2019 sudah dilakukan di 34 propinsi. Pimpinan Progo Nugroho Prasetyo mengatakan, pada jaringannya berdiri serentak di 34 provinsi dan 517 kabupaten/kota. Malah, dalam waktu 90 hari kedepan, sambung Nugroho, Progo akan berdiri di 75.000 desa/kelurahan di seluruh pelosok Tanah Air.
"Progo akan membentuk satgas lapangan sebanyak 1.000.000 orang, di mana yang 500.000 diantaranya tersebar di 517 kabupaten/kota dan 500.000 dipasang di Jabodetabek," kata Nugroho di Jakarta, Kamis 19 April 2018.
Selain sejumlah simpatisan di atas, dukungan terhadap Gatot Nurmantyo juga mengalir dari Aliansi Pekerja Pelabuhan Nasional (APPN)
Presidium APPN Wasmat Ginanjar mengatakan, dukungan kepada Gatot Nurmantyo lantaran calon petahana dianggap belum memperhatikan nasib buruh bongkar muat. Wasmat mengklaim dukungan terhadap Gatot datang dari 10.000 buruh bongkar muat.
"Kita dari buruh bongkar muat di pelabuhan-pelabuhan besar dan tegas mengatakan dukungan kepada Pak Gatot Nurmantyo maju Pilpres 2019 nanti. Kita dari Surabaya, Tanjung Priok dan total semua ada 10 ribu pekerja," kata Wasmat di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 19 April 2018.
Wasmat melanjutkan, sampai kini dan silih berganti kepemimpinan, para pekerja buruh juga merasa tidak pernah diajak dialog apalagi diterima soal keluhannya. Padahal seharusnya setiap pemimpin tidak pandang bulu memperhatikan nasib rakyatnya.
Gatot Siap
Gatot Nurmantyo sendiri mengaku siap menjadi Presiden RI pada kontestasi Pilpres 2019 mendatang.
"Setelah pensiun, Saya memasuki ruangan Baru, seperti saya sampaikan bahwa Saya ingin mengabdi kepada istri anak, cucu yang selama ini saya fokuskan ke tugas," cetus dia di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu 1 April 2018.
Menurutnya, dia yang telah 36 tahun mengabdi sebagai prajurit TNI, akan selalu bersiap untuk mengabdikan kembali jiwa raganya untuk bangsa dan negara Indonesia.
"Saya ini anak tentara kemudian berprofesi sebagai tentara, walaupun purna tugas, tapi jiwa pengabdian saya akan terus. Tak ada Kata surut apabila republik ini memanggil dan rakyat menghendaki maka saya siap mengabdi dan saya akan mendarma bhaktikan hidup saya dengan sungguh-sungguh, tentunya dengan semangat pantang menyerah dengan prinsip-prinsip yang terbaik," bilang dia.
Pernyataan itu, ditegaskannya setelah predikat sebagai warga sipil yang memiliki hak untuk dipilih dan memilih pada kontestasi Pemilihan Umum 2019 besok.
"Saya katakan sekarang ini saya sipil, memiliki hak sama, hak dipilih dan memilih, sekali lagi kalau republik ini memanggil dan rakyat menghendaki saya jadi presiden saya siap jadi Presiden. karena itu adalah tugas yang harus saya pertanggungjawabkan. Dharma bhakti yang luar biasa sampai akhir hayat saya," katanya.
Meski diakui dirinya yang baru purna tugas itu, belum melakukan komunikasi sama sekali ke suatu partai politik manapun.
"Belum ada merapat ke parpol dan belum ada yang meminang, tetapi saya siap jadi presiden. ingat yang menentukan calon presiden 2019 bukan siapa-siapa, tetapi Allah SWT. Maka kun fayakun Maka terjadi. Siapapun pasti ingin jadi presiden, mimpi harus tinggi," ujar Gatot Nurmantyo.
https://www.liputan6.com/news/read/3478480/gerilya-pilpres-gatot-nurmantyoBagikan Berita Ini
0 Response to "Gerilya Pilpres Gatot Nurmantyo"
Post a Comment