Sebagaimana diketahui, awal mula munculnya seteru ini dimulai ketika Pemkot Tangerang memakai tanah Kemenkum HAM. Namun, menurut penuturan Menkum HAM Yasonna Laoly, ketika Kemenkum HAM ingin membangun politeknik Kemenkum HAM, izinnya justru dipersulit oleh pemkot Tangerang.
"Lah ceritanya itu kan pemerintah Tangerang Kota banyak memakai tanah-tanah kita. Itu kantor wali kota tanah Kumham, tapi sudah diserahkan. Masih banyak tanah Kumham yang dipakai dibangun Pemkot tak ada izin dari kita. Kemudian waktu kita bangun politeknik sampai sekarang tak keluar izinnya. Sudah disurati apa ada kekurangan izin, perlengkapan, tidak ada, tidak dijawab jawab," tutur Yasonna kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Arief lalu menyurati Kemenkum HAM meminta klarifikasi atas sindiran itu, lalu dia juga memutus semua pelayanan untuk fasilitas milik Kumham di wilayahnya, termasuk kantor imigrasi dan lapas. Akibatnya, seteru ini berbuntut panjang. Kemenkum HAM melaporkan Wali Kota Tangerang ke polisi. Laporan tersebut terkait masalah lahan Kemenkum HAM.
Lalu siapakah Arief Wismansyah? Sebagaimana yang dikutip detikcom pada Selasa (16/7/2019) dari situs resmi pemkot Tangerang, berikut ini profil Walikota Tangerang Arief Wismansyah:
Arief Rachadiono Wismansyah lahir di Tangerang pada 23 April 1977. Dia merupakan putra ketiga dari pasangan Hj. Siti Rochayah dan H. Marsudi Haryoputro.
Arief menghabiskan masa sekolahnya di Tangerang dan Jakarta. Dia bersekolah di SD Negeri 6 Tangerang dan melanjutkannya di SMP Negeri 1 Tangerang. Ketika remaja, Arief memilih SMAN 8 Jakarta.
Setelah lulus, Arief langsung terbang ke Amerika dan memilih kuliah di Western Michigan University, USA untuk program studi engineering management dan meneruskan S-2 di Universitas Gadjah Mada dengan program Magister Management Rumah Sakit. Berkat bekal keilmuannya di bidang manajemen rumah sakit, maka Arief pun membuka rumah sakit dengan nama PT. Sari Asih Group dan menjadi Presiden Direkturnya.
Karena pengalamannya sebagai pengusaha, Arief pun pernah aktif berorganisasi di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Hingga akhirnya pada tahun 2008, Arief terjun ke politik terpilih menjadi menjadi Wakil Walikota Tangerang, berpasangan dengan Wahidin Halim. Arief diusung oleh Partai Demokrat.
Usai menjabat sebagai Wakil Walikota, pada tahun 2013 Arief memberanikan diri maju menjadi Walikota Tangerang berpasangan dengan Sachrudin. Mereka pun menang. Lantas, pada Pilwalkot Tangerang 2018, mereka kembali maju dan menang lagi. Terlebih, pada Pilwalkot 2018 Arief dan Sachrudin merupakan calon tunggal.
(rdp/imk)
https://news.detik.com/berita/d-4626753/rekam-jejak-wali-kota-tangerang-yang-berseteru-dengan-menkum-ham
2019-07-16 10:35:07Z
52781709523228
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rekam Jejak Wali Kota Tangerang yang Berseteru dengan Menkum HAM - detikNews"
Post a Comment