Suara.com - Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta mengutuk pelaku diduga bom di sekitar Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur yang terjadi pada Rabu (24/5/2017) malam.
"Itu perbuatan terkutuk, siapapun pelaku nya polisi di minta untuk melakukan penyelidikan secara mendalami sampai menemukan pelakunya dan modus di balik ledakan itu," ujar Ketua GP Ansor DKI Abdul Azis kepada Suara.com.
Azis menduga ledakan yang diduga bom itu ada kaitannya dengan gerakan radikal di Indonesia. Dia menyayangkan Badan Intelejen Negara tidak menditeksi hal tersebut.
"Kami menilai ini adalah gerakan radikal dan kami melihat BIN lemah dalam mendeteksi kejadian ini, mestinya BIN sudah mendeteksi kejadian di Kampung Melayu ini," kata Azis.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini meminta polisi untuk lebih waspada pada aksi teror di tanah air. Dan menindak tegas pelaku teror beserta jariangannya.
"Kami meminta polisi untuk melakukan penguatan pengamanan terhadap gerakan radikal agar tidak terulang lagi dan BIN agar lebih cepat mampu mendeteksi kejadian ini," jelas anggota DPRD DKI Jakarta itu.
Sebanyak tiga anggota Sabhara Polda Metro Jaya mengalami luka akibat ledakan bom yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Selain anggota, dua warga sipil juga mengalami luka.
Tiga anggota Sabhara yang mengalami luka adalah Bripda Topan al Agung, Bripda Feri dan Bripda Yogi. Sedangkan dua warga sipil yang terluka bernama Agung dan Jihan, yang merupakan seorang mahasiswi.
Para korban saat ini dirawat di tiga rumah sakit berbeda. Yaitu RS Budi Asih, Hermina dan Premier Internasional.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "GP Ansor Kutuk Aksi Teror di Kampung Melayu"
Post a Comment