Search

Lima Tahun Ikut HTI, Ini Pengakuan Dosen UIN Surabaya

Suara.com - Ainur Rofik Al Amin, Penulis Buku 'Membongkar Proyek Khilafah Ala Hizbut Tahrir Indonesia', mengklaim HTI adalah organisasi massa yang anti-Pancasila.

Pasalnya, kata dia, Pancasila tidak sesuai ajaran Islam. HTI hanya mengakui sistem kenegaraan yang benar adalah khilafah.

"HTI berusaha mengkritisi pemikiran yang tidak sesuai dengan Islam versi mereka, misalnya Pancasila dan Nasionalisme. Menurut mereka, nasionalisme itu buruk sekali, karena bertentangan dengan ide khilafah HTI," katanya di D'Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2017).

Menurut lelaki yang pernah menjadi anggota HTI selama lima tahun tersebut, HTI juga sangat menentang demokrasi.

Dia bahkan mengatakan kehadiran HTI di negara demokrasi, hanya ingin mencari celah atau ruang kesalahan yang dilakukan oleh pemerintah yang sah.

"Dia juga mati-matian mengkritisi demokrasi. Mereka mau menelanjangi kebobrokan rezim yang ada. Lalu dia tawarkan satu-satunya solusi adalah khilafah," kata Ainur.

Dosen Universitas Islam Negeri  Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur tersebut menuturkan, HTI selalu berupaya menjatuhkan pemerintah. Sebab, setelah pemerintah jatuh, mereka mengklaim bakal mendapat mandat dari masyarakat yang sudah diindoktrinasi.

Ainur menjelaskan, ada sejumlah langkah yang dilakukanHTI untuk menyebarluaskan pandangannya. Langkah pertama, dengan melakukan pembinaan atau pengkaderan. Dalam tahap ini, pendidikan sangat diutamakan, terutama tentang gagasan HTI.

"Kemudian, langkah selanjutnya sudah mulai berusaha mengajak kader yang dibina untuk berinteraksi dengan masyarakat. Di sini mulai diterapkan perang pemikiran, termasuk mengkritisi kebijakan pemerintah dan semagat Nasionalisme," kata Ainur.

Setelah rezim pemerintah jatuh, barulah HTI masuk untuk mengambil alih kekuasaan dan menerapkan khilafah.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Lima Tahun Ikut HTI, Ini Pengakuan Dosen UIN Surabaya"

Post a Comment

Powered by Blogger.